Way Kanan, – Kembali Viral di media sosial video memilukan yang muncul di balik kasus dugaan bunuh diri Briptu (EA) di Kampung Banjar Negara, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Di tengah dugaan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri pihak keluarga justru merasa ada kejanggalan yang belum terjawab, Jum’at (14/03/2025)
Sa’at dikonfirmasi, Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang menjelaskan bahwa motif kematian dan hasil penyelidikan sudah disampaikan dan dipaparkan penyidik kepada keluarga korban
“Terkait motif, modus, barang bukti & alat bukti sesuai pasal 184 KUHAP telah dijelaskan, akan tetapi atas perminta keluarga korban maka senin depan (17/03) atas permintaan keluarga akan di eksumasi” jelas Kapolres Adanan
Ia juga mengatakan bahwa sejak awal kejadian pihak keluarga telah disarankan untuk melakukan otopsi namun ditolak
“Saat itu enggan untuk diotopsi dan sudah menerima bahkan ada video dan surat pernyataannya”Tandas Kapolres
Sementara, Dari Informasi yang dilansir, orang tua korban Alipir ayah kandung Briptu EA, merasa ada banyak kejanggalan dalam kematian anaknya tersebut, karena dijasad anaknya selain luka besar dibagian leher juga ditemukan lebam dibagian lengan dan bagian punggungnya
“Pada saat kejadian, saya lagi di rumah saya di Kampung Banjar masin sekitar jam 15.00 WIB, lalu saya diberi kabar sama warga, kalau anak saya EA bunuh diri. Lalu hujan-hujan itu saya langsung ke rumah sakit Haji Kamino (RSHK) dan setibanya di sana, luka anak saya (bagian leher) sudah di jahit,” Jelasnya Alipir ayah kandung Briptu (Ea)
Ayah Korban juga menjelaskan bahwa setelah enam hari dari kematian putra tercintanya, sang ayah mendapatkan foto bekas luka anaknya yang belum dijahit dari pihak rumah sakit dengan luka sayatan yang begitu besar
“Saya ditunjukkan foto luka anak saya itu yang sebelum di jahit. Setelah melihat foto itu, saya merasakan kecurigaan yang luar biasa bahwa anak saya itu bukan bunuh diri, melainkan dibunuh,’Imbuhnya
Ayah Briptu EA juga menjelaskan saat dimandikan jenazah terdapat lebam di lengan kanan ada bekas cengkraman. Lalu tangan kirinya keram seperti cengkraman dan di bagian belakang (punggung) ada lebam hitam sehingga memperkuat kecurigaan mereka
“Saya atas nama keluarga besar, saya selaku ayah kandungnya, berharap sekali, andaikata anak saya dibunuh, siapa pelakunya dan saya minta keadilannya. Bahkan sampai sekarang, belum ada kabar berita dari pihak kepolisian kepada kami sebagai keluarga. Dia juga merupakan anak negara. Kasus ini sudah kita sampaikan ke polres dan sekarang sudah ditangani Polda Lampung, tapi belum ada kelanjutannya, sudah dua bulan lebih dari wafatnya anak saya. Jadi saya mohon dengan sangat keadilannya. Adakah keadilannya di Indonesia ini untuk anak saya. Karena saya orang tidak mampu,” ungkap Alipir ayah kandung Briptu (Ea)
Dari video yang beredar juga terlihat jelas ceceran darah dari teras sampai kamar mandi. Diketahui Brigadir Satu (Briptu) EA yang merupakan anggota Banit Reskrim Polsek Pakuan Ratu, Polres Way Kanan, Polda Lampung
Editor: (Awal)
Comment